Logam alkaliLogam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. KarakteristikKimiaBeberapa jenis logam alkali Seperti kelompok lainnya, anggota dari grup ini dapat ditunjukkan dari konfigurasi elektronnya, terutama kulit terluarnya yang menghasilkan sifat sebagai berikut:
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pembuatan Unsur Loogam Alkali
Dengan cara elektrolisis leburan/lelehan garamnya.
Contoh : | NaCl (l) | Na+ (l) | + Cl- (l) | ||||
Katoda | Na+ (l) | + e- | ® | Na (s) | |||
Anoda | Cl- (l) | ® | 1/2 Cl2 (g) | + e- | |||
--------------------------------------------------------- | |||||||
® | Na+ (l) | + Cl- (l) | --> | Na (s) | + 1/2 Cl2 (g) |
Manfaat Unsur Logam Alkali
Manfaat Litium:
Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja)
Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal selam
Digunakan pada pembuatan bom hydrogen
Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis depresi
Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organic
Manfaat Natrium
Digunakan dalam proses pembuatan TEEL (Tetra etil lead)
Digunakan dalam alat pendingin reaktor nuklir
Garam dapur (NaCl) digunakan sebagai bumbu masak
Natrium bikarbonat (soda kue) digunakan dalam pembuaran kue
Natrium hidroksida (soda api) digunakan dalam proses pembuatan sabun, kertas, penyulingan minyak, industry tekstil dan industry karet
Natrium florida (NaF) digunakan sebagai anti septic, racun tikus, dan obat pembasmi serangga (misalnya kecoa)
Manfaat Kalium
Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan peledak, petasan dan pengawetan daging
Kalium Karbonat (K2CO3) digunakan dalam pembuatan kaca dan sabun
Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja)
Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal selam
Digunakan pada pembuatan bom hydrogen
Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis depresi
Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organic
Manfaat Natrium
Digunakan dalam proses pembuatan TEEL (Tetra etil lead)
Digunakan dalam alat pendingin reaktor nuklir
Garam dapur (NaCl) digunakan sebagai bumbu masak
Natrium bikarbonat (soda kue) digunakan dalam pembuaran kue
Natrium hidroksida (soda api) digunakan dalam proses pembuatan sabun, kertas, penyulingan minyak, industry tekstil dan industry karet
Natrium florida (NaF) digunakan sebagai anti septic, racun tikus, dan obat pembasmi serangga (misalnya kecoa)
Manfaat Kalium
Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan peledak, petasan dan pengawetan daging
Kalium Karbonat (K2CO3) digunakan dalam pembuatan kaca dan sabun
Kalium hydrogen tartrat (KHC4H4O6) yang dikenal dengan krim tartar digunakan sebagai pengembang kue dan sebagai obat.
Kalium sulfat (K2SO4) dan kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
Manfaat Rubidium
Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia
Digunakan sebagai sel fotolistrik
Sifat radioaktif rubidium -87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan unsure batuan atau benda-benda lainnya)
Manfaat Cesium
Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa
Karena muda memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan sebagai keping katoda photosensitive pada sel fotolistrik
Kalium sulfat (K2SO4) dan kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
Manfaat Rubidium
Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia
Digunakan sebagai sel fotolistrik
Sifat radioaktif rubidium -87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan unsure batuan atau benda-benda lainnya)
Manfaat Cesium
Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa
Karena muda memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan sebagai keping katoda photosensitive pada sel fotolistrik
Logam alkali tanah
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya
Pembuatan Logam Alkali Tanah
Dengan elektrolisis leburan garamnya.
Contoh:
CaCl2(l) | ® | Ca2+ (l) | + 2Cl- (l) | |||
Katoda | : | Ca2+ (l) | + 2 e- | ® | Ca (s) | |
Anoda | : | 2Cl2 (g) | + 2 e- | |||
--------------------------------------------------- | ||||||
Ca2+ (l) | + 2Cl- (l) | ® | Ca (s) | + Cl2 (l) |
UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA
Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh harga keelektronegatifan Y semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negative.
Table 3-13, data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Senyawa | Na | Mg | Al | Si | P | S | Cl | Ar |
Nomor atom | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
Elektron valensi | 35 | 352 | 3523p1 | 352p32 | 3523p3 | 3523p4 | 3523p5 | 3523p6 |
Jari-jari atom | 1,86 | 1,60 | 1,43 | 1,17 | 1,10 | 1,04 | 0,99 | 0,97 |
Energi ionisasi(Kj/ma) | 495,8 | 737,7 | 577,6 | 786,4 | 1011,7 | 999,6 | 1251,1 | 1520,4 |
Keelektronegatifan | 0,93 | 1,31 | 1,61 | 1,90 | 2,19 | 2,58 | 3,16 | - |
Berdasarkan tabel tersebut, anda dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar).
2. Sifat Fisik Unsur Periode KeTiga
Table 3.14 titik leleh dan titik didih unsure periode ke tiga
Sifat Senyawa | Na | Mg | Al | Si | P | S | Cl | Ar |
Titik leleh (0C) | 97,81 | 648,8 | 660,37 | 1,410 | 44,1 | 119,0 | -100,98 | -189,2 |
Titik didih | 903,8 | 1,105 | 2467 | 2,355 | 280 | 44,67 | -34,6 | -185,7 |
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.
3. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan sebagai berikut :
- Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah
- Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat
- Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat
A.Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsure-unsur periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table 3.15 potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat Senyawa | Na | Mg | Al | Si | P | S | Cl | Ar |
-2,711 | -2,375 | -1,706 | -0,13 | -0,276 | -0,508 | +1,358 | - |
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)
Mg (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)
Mg (5) + 2H2O (l) panas Mg (OH)2 + H2 (g)
Al (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)
2Al (5) + 3H2O (g) panas Al2 O3 (5) + 3H2 (g)
Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g) Si O2 (5)
Si (5) + 2Cl2 (g) Si Cl4 (l)
B. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
C. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsure-unsur tersebut.
- Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh :
M – OH M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
- Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakinmudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O1
Unsur Periode Keempat/Transisi
Definisi : Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Unsur | Nomor Atom | Konfigurasi Elektron | Orbital | |||||||
3d | 4s | |||||||||
Skandium (Sc) | 21 | (Ar) 3d1 4s2 |
|
| ||||||
Titanium (Ti) | 22 | (Ar) 3d2 4s2 |
|
| ||||||
Vanadium (V) | 23 | (Ar) 3d3 4s2 |
|
| ||||||
Krom (Cr) | 24 | (Ar) 3d5 4s1 |
|
| ||||||
Mangan (Mn) | 25 | (Ar) 3d5 4s2 |
|
| ||||||
Besi (Fe) | 26 | (Ar) 3d6 4s2 |
|
| ||||||
Kobalt (Co) | 27 | (Ar) 3d7 4s2 |
|
| ||||||
Nikel (Ni) | 28 | (Ar) 3d8 4s2 |
|
| ||||||
Tembaga (Cu) | 29 | (Ar) 3d10 4s1 |
|
| ||||||
Seng (Zn) | 30 | (Ar) 3d10 4s2 |
|
|
Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan konfigurasi elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan kestabilan orbitalnya, yaitu orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun lebih stabil daripada orbital lain.
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar